ABSTRAK
Di Susun oleh: Mimin Suharmi, M.M.Pd
Masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah mengenai kinerja
guru. Inti dari kajianya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja guru, meliputi kemampuan membuat program pengajaran dan kemampuan
melaksanakan program pengajaran.
Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini
adalah seberapa besar pengaruh Pembinaan Guru dan Komunikasi Internal terhadap
Kinerja Guru, baik secara persial maupun secara bersama-sama.
Metode penelitian yang digunakan
adalah explanatory survey method, dengan teknik pengumpulan data angket skala
lima kategori likert, terhadap 35 orang guru SD N se gugus 9 Limbangsari
Kecamatan Cianjur Kab. Cianjur di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari angket Pembinaan Guru
sebanyak 15 item, angket Komunikasi Internal sebanyak 15 item dan angket Kinerja
Guru sebanyak 25 item. Angket yang digunakan tersebut terlebih dahulu telah
diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik pengolahan data yang digunakan
adalah regresi baik regrasi sederhana maupun regresi ganda. Uji signifikansi
menggunakan uji-F dan uji-t.
Hasil penelitian menunjukkan
pengaruh variable pembinaan guru (X1) dan komunikasi internal (X2) terhadap
kinerjanya secara bersama-sama adalah sebesar 31,4% ditunjukkan oleh nilai
R-squarenya sedangkan sebesar 68,6% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak
didefinisikan pada penelitian ini.hasil dari unji F yaitu pengujian apakah variable
pembinaan guru (X1) dan variable komunikasi internal (X2) berpengaruh secara
bersama-sama terhadap kinerja guru (y). nilai F-hitung sebesar 8,764 pada sig
0,001, mengindikasikan bahwasanya nilai
sig hitung adalah sudah lebih besar dari 0.05, bermakna bahwasanya hipotesa Ho
dan hipotesa Ha ditolak, yaitu variabel Pembinaan Guru (X1) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap variable Kinerja Guru (Y) pada tingkat kepercayaan
5%. Nilai t-hitung variable Komunikasi Internal (X2) sebesar 4,137 pada sig
0,000, mengindikasikan bahwasanya nilai sig hitung sudah lebih besar dari 0,05,
bermakana bahwasanya Ho diterima dan ha ditolak, yaitu variable Komunikasi
Internal (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variable Kinerja Guru (Y)
pada tingkat kepercayaan 5%.
Kesimpulan
sebagai berikut: Terbukti bahwa variabel Pembinaan Guru (X1) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap variable Kinerja Guru (Y) pada tingkat kepercayaan
5%. Terbukti bahwa Komunikasi Internal (X2) berpengaruh secara signifikan
terhadap variable Kinerja Guru (Y) pada tingkat kepercayaan 5%. Terbukti bahwa variabel
Pembinaan Guru (X1) dan Komunikasi Internal (X2) secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap variable Kinerja Guru (Y) pada tingkat
kepercayaan 5%. Akan tetapi secara bersama-sama, dalam hal ini variable
Komunikasi internal yang berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Guru
sedangkan variable Pembinaan Guru tidak signifikan berpengaruh terhadap Kinerja
Guru.
Berdasarkan pada hasil analisis dan
pembahasan, peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut: Dengan
adanya pembinaan guru dan komunikasi internal ternyata kualitas kinerja guru
hanya pada level cukup berkualitas, oleh karena itu kepala sekolah dipandang
perlu untuk memberikan motivasi kepada guru untuk meningkatkan kualitas
kinerjanya dalam rangka mewujudkan guru yang profesional.